Sabtu, 02 Mei 2015

manajemen kelas

                                MANAJEMEN KELAS
I.                   Pendahuluan
A.   Pentingnya Manajemen Kelas
Manajemen kelas sangatlah penting dalam mengelola kelas karena kelas itu merupakan tempat untuk belajar dan tempat untuk bertumbuh berkembang baik fisik, intelektual, maupun emosional. Oleh karena itu kelas harus dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan tempat belajar yang menyenangkan, dimana komponen pengajaran yakni murid dan guru harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang menciptakan suatu proses interaktif yang eduktif.
B.   Pengertian Manajemen Kelas
Manjemen Kelas adalah usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta untuk melaksanakan pengawasan atau supervise terhadap program dan kegiatan yang ada dikelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan efisien, sehingga segala potensi perserta didik mampu dioptimalkan.
C.   Tujuan, Prinsip, dan Pendekatan Manajemen Kelas
·         Tujuan Manajemen kelas secara umum adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaraan.
·         Prinsip-prinsip manajemen kelas yang dikembangkan oleh Djamarah (2006) adalah sebagai barikut :
a.       Hangat dan Antusias
b.      Tantangan
c.       Bervariasi
d.      Keluwesan
e.       Penekanan Hal yang Positif
f.       Penanaman Kedisiplinan
Pendekatan dalam Manajemen Kelas, terdapat berbagai pendekatan dalam Manajemen Kelas yaitu sebagai berikut :
a.    Pendekatan Kekusaan
b.   Pendekatan Ancaman
c.    Pendekatan Kebebasan
d.   Pendekatan Resep
e.    Pendekatan Pengajaran
f.    Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
g.   Pendekatan Sosio Emosional
h.   Pendekatan Kerja Kelompok
i.     Pendekatan Elektis dan Pluralistik
j.     Pendekatan Teknologoi dan Informasi
II.                Kelas yang kondusif bagi kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
A.   Pengertian Kelas dan KBM
Kelas dapat diartikan sekelompokan murid yang menghadapi pelajaran ataupun kuliah tertentu di Perguruan Tinggi, Sekolah, maupun Lembaga Pendidikan atau dapat diartikan sebagai merujuk ke ruangan, bangunan, atau  wahana dimana Pelajaran diajarkan.
KBM adalah Proses dimana seseorang Pendidik atau Guru menyampaikan informasi kepada para siswa agar mereka belajar atau mendapatkan Ilmu Pengetahuan yang lebih luas.
B.   Latar Belakang siswa dan Pengaruhnya terhadap kondisi kelas
Salah satu kasus yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari misalnya,  dalam suatu kelas biasanya siswa itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda bisa tinggi, sedang atau rendah. Dalam hal ini sangat mempengaruhi kondisi kelas. Salah satu contohnya, apabila dalam satu kelas terdapat siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah, maka seorang guru itu dituntut untuk mengajarkannya berulang-ulang. Hal ini memgakibatkan kejenuhan bagi siswa yang sudah memahami materi yang diajarkan.
C.   Hubungan Harmonis guru-siswa dalam KBM
Hubungan Harmonis antara guru dan siswa saat KBM itu merupakan faktor yang sangat menentukan. Apabila hubungan guru dan siswa tidak harmonis maka  dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan. Salah satu cara untuk mengatasinya masalah ini melalui contact-hours atau jam-jam bertemu antar guru dan siswa, pada hakikatnya merupakan kegiatan diluar jam presentasi dimuka kelas seperti biasanya. Untuk tingkat Perguruan Tinggi peran contact-hours sangat penting.
Untuk itu dapat dikembangkan komunikasi dua arah. Guru dapat menanyai dan mengungkap keadaan siswa dan sebaliknya siswa mengajukan berbagai persoalan-persoalan dan hambatan yang sedang dihadapi. Selain itu perlu dikembangkan sikap demokratis dan terbuka dari guru, perlu keaktifan siswa dan guru harus bersikap ramah
D.   Iklim kelas kondusif bagi KBM
Iklim kelas yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuahan dan rasa bosan.
Iklim belajar yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang menyenangkan seperti sarana, laboratorium, lingkungan, penampilan dan sikap guru. Hubungan yang harmonis antara perserta didik dan guru, dan diantara perserta didik itu sendiri, serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kemampuan dan perkembagan perserta didik.


III.             Strategi guru dalam penciptaan Manajemn kelas efektif
Tindakan guru dalam rangka penciptaan kelas yang kondusif dan efektif dapat mengakibatkan proses belajar  mengajar berlangsung dengan baik. Di bawah ini salah satu tindakan yang bersifat preventif dan korektif.
a.       Pencegahan, tindakan pencegahan dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang, yang dapat menganggu kondisi berlangsungnya proses pembelajaran yang optimal dan efektif, beberapa tindakan  pencegahan menyangkut:
·         Peningkatan Kesadaran Diri sebagai Pendidik
·         Peningkatan Kesadaran Diri sebagai Perserta Didik
·         Ketulusan Guru
·         Mengenal dan Menemukan Manajemen Alternatif
·         Menciptakan Kontrak Sosial
b.      Korektif, tindakan ini merupakan koreksi atas tingkah laku yang menyimpang dan merusak proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Tindakan korektif terbagi menjadi dua, yaitu tindakan yang seharusnya segera diambil guru pada saat terjadi gangguan (dimensi tindakan) serta tindakan penyembuhan (kuratif) terhadap tingkah laku yang sudah terjadi. Tindakan yang bersifat kuratif yaitu :
·         Mengidentifikasi Masalah
·         Menganalisis Masalah
·         Menilai Alternatif  Pemecahan
·         Mendapatkan Umpan Balik



Daftar Pustaka

Majid, Abdul.2005. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru): Bandung : Remaja Rosdakarya.
Priansa, Donni.2014. Kinerja dan Profesional Guru. Bandung: Alfabeta
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motifasi Belajar-Mengajar. Jakarta :Raja Grafindo Persada

0 komentar :

Posting Komentar